Berita

Bancaan Sehat

Arti dari istilah bancakan memiliki beberapa pengertian. Pertama selamatan atau kenduri. Kedua hidangan yang disediakan dalam selamatan. Ketiga, selamatan bagi anak-anak dalam merayakan ulang tahun atau memperingati hari kelahiran. Bancakan adalah tradisi yang disertai dengan penyajian nasi putih dan gudangan yang berisi beberapa sayuran disertai dengan telur ayam. Biasanya di lingkungan masyarakat sekitar bancakan biasanya dikhususkan bagi kalangan anak-anak mulai dari TK, SD ataupun SMP. Kalangan dewasa  juga boleh ikut dalam tradisi bancakan.

Pada Tanggal 18 November 2024, Puskesmas Gajahan telah melaksanakan kegiatan Bancaan Sehat. Namun dalam kegiatan itu tidak sebagaimana arti dari Bancaan yang sebenarnya. Bancaan Sehat yang dilaksanakan ini dengan mengumpulkan balita yang telah diberikan intervensi berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui apakah berat badan atau status gizi balita mengalami kenaikan setelah adanya program Pemberian Makanan Tambahan. Dalam kegiatan tersebut dilakukan pengukuran berat badan, tinggi badan balita, kemudian ada pemberian penyuluhan . Selanjutnya para balita bersama-sama mengkonsumsi makanan PMT. Bagi balita yang belum naik berat badannya akan dilakukan konseling oleh dokter dan nutrisionis. Sasaran yang diberikan PMT adalah balita dengan weight faltering dan underweight.

Weight faltering adalah gangguan pertumbuhan pada bayi yang ditandai dengan berat badan berada di bawah rata-rata atau di bawah standard kurva tinggi badan untuk usia WHO. Weight faltering adalah kondisi yang kerap dialami oleh bayi berusia 4 bulan dan masih mendapatkan ASI eksklusif, namun tidak menutup kemungkinan kondisi ini juga terjadi pada bayi usia berapa pun. Jika dibiarkan, weight faltering dapat meningkatkan risiko stunting atau gagal tumbuh pada anak. Sedangkan underweight adalah kondisi ketika seseorang memiliki berat badan di bawah rentang normal pada orang seusianya. Kondisi ini perlu segera ditangani dengan tepat karena bisa mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, kekuatan tulang, dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Pemberian Makanan Tambahan ini diberikan pada balita yang berat badannya tidak naik (weigh faltering) selama 14 hari, dengan siklus menu 10 hari berupa makanan lokal, menu berupa makanan selingan/kudapan dan 1 kali makanan lengkap. Sedangkan PMT pada balita dengan underweight (Berat badan kurang) diberikan selama 30 hari, dengan siklus menu 10 hari berupa makanan lokal, menu berupa makanan selingan/kudapan dan 1 kali makanan lengkap. Pada tahap pertama jumlah sasaran balita weigh faltering sebesar 95 balita, yang mengalami kenaikan berat badan sebanyak 80 balita. Sedangkan balita dengan underweight sebanyak 12 balita, yang mengalami status gizi normal sebanyak 8 balita. Dari sasaran tersebut balita yang telah diberikan PMT telah berhasil menaikkan berat badannya, terutama pada balita yang telah memakan habis setiap makanan yang telah diberikan. 

Program pemberian makanan tambahan ini perlu ditekankan bahwa PMT bukan merupakan pengganti dari makanan yang biasa dimasak oleh keluarga, namun PMT ini adalah makanan tambahan sehingga dapat menambah asupan gizi makanan yang masuk dalam tubuh balita.

Pemberian Makanan Tambahan Bankeu Tahap 1 Balita yang Weigh tfaltering 95 balita mengalami kenaikan berat badan sebesar 80 Balita dan Balita Underweight 12 Balita menjadi status gizi Normal 8 Balita.   

Pemberian Makanan Tambahan Bankeu Tahap 2, dari 147 balita dengan Weight faltering, yang bertambah kenaikan berat badannya sebanyak 85 Balita dan dari 19 Balita Underweight yang berubah status gizinya menjadi status gizi Normal sebanyak 5 Balita.

Sedangkan Pemberian Makanan Tambahan Bankeu Tahap 1 pada 2 Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK), keduanya mengalami kenaikan menjadi Status Gizi Normal.




 

Berita Lainnya