Admin
21-11-2025
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir dimulai segera setelah bayi lahir sampai 28 hari terdiri dari pelayanan saat lahir (0 – 6 jam) dan setelah lahir (6 jam - 28 hari). Pelayanan pasca persalinan pada bayi baru lahir dimulai sejak usia 6 jam sampai 28 hari. Pelayanan pasca persalinan pada bayi baru lahir meliputi: perawatan neonatal esensial setelah lahir (6 jam – 28 hari) yang merupakan pelayanan kesehatan neonatal esensial; skrining bayi baru lahir; dan pemberian komunikasi, informasi dan edukasi kepada ibu dan keluarganya.
Perawatan Neonatal Esensial Setelah Lahir ( 6 jam - 28 hari)
Perawatan
neonatal esensial setelah lahir merupakan bagian dari Pelayanan kesehatan
neonatal Esensial yang melekat pada periode postnatal (pasca persalinan) yang
terintegrasi dengan pelayanan kesehatan ibu di masa nifas dan dikenal menjadi
pelayanan pasca persalinan, ibu dan bayi baru lahir. Pelayanan neonatal
esensial yang dilakukan setelah lahir 6 (enam) jam sampai 28 (dua puluh
delapan) hari meliputi :
Pelayanan neonatal esensial
dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali kunjungan, yang meliputi:
Skrining Bayi Baru Lahir
Deteksi dini
kelainan bawaan melalui skrining bayi baru lahir (BBL) merupakan salah satu
upaya pelayanan kesehatan yang lebih baik. Skrining atau uji saring pada bayi
baru lahir (Neonatal Screening) adalah tes yang dilakukan pada saat bayi
berumur beberapa hari untuk memilah bayi yang menderita kelainan kongenital
dari bayi yang sehat. Skrining bayi baru lahir dapat mendeteksi adanya gangguan
kongenital sedini mungkin, sehingga bila ditemukan dapat segera dilakukan
intervensi secepatnya. Salah satu penyakit yang bisa dideteksi dengan skrining
pada bayi baru lahirdi Indonesia antara lain Hipotiroid Kongenital (HK).
Hipotiroid Kongenital adalah keadaan menurun atau tidak berfungsinya kelenjar
tiroid yang didapat sejak bayi baru lahir. Hal ini terjadi karena kelainan
anatomi atau gangguan metabolisme pembentukan hormon tiroid atau defisiensi
iodium. Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) adalah skrining/uji saring untuk
memilah bayi yang menderita hipotiroid kongenital dari bayi yang bukan
penderita. SHK dilakukan optimal pada saat bayi berusia 48-72 jam (kunjungan
neonatus). Pelaksanaan SHK mengacu pada pedoman yang ada.
Pemberian KIE bagi ibu dan keluarganya dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dan kader kesehatan dengan menggunakan buku KIA atau media kesehatan lainnya.
Materi yang disampaikan meliputi:
1.
Perawatan Bayi Baru Lahir;
2.
ASI Eksklusif;
3.
Pengenalan dini tanda bahaya
pada Bayi Baru Lahir;
4.
Pelayanan kesehatan pada Bayi
Baru Lahir;
5.
Skrining Bayi Baru Lahir.
6. Perawatan metode kangguru (PMK) untuk BBLR
Tanda bahaya pada bayi baru lahir
antara lain :